Berikut ini adalah proses membatik yang berurutan dari awal hingga akhir. Penamaan atau penyebutan cara kerja di tiap daerah pembatikan bisa berbeda-beda, tetapi inti yang dikerjakannya adalah sama termasuk di Pekalongan ini, yaitu:. Ngemplong Ngemplong merupakan tahap paling awal atau pendahuluan, diawali dengan mencuci kain mori. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kanji. Kemudian dilanjutkan dengan pengeloyoran, yaitu memasukkan kain mori ke minyak jarak atau minyak kacang yang sudah ada di dalam abu merang. Kain mori dimasukkan ke dalam minyak jarak agar kain menjadi lemas, sehingga daya serap terhadap zat warna lebih tinggi. Setelah melalui proses di atas, kain diberi kanji dan dijemur. Selanjutnya, dilakukan proses pengemplongan, yaitu kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik. Nyorek atau Memola Nyorek atau memola adalah proses menjiplak atau membuat pola di atas kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada, atau biasa d...
Corak Batik Pekalongan hampir sama dengan batik Yogyakarta, bedanya lebih atraktif dan berwarna cerah. Ciri-ciri motif batik asli pekalongan adalah: a. Ornament Khas Pekalongan Motif batik asli Pekalongan memiliki ornament berbentuk tumbuhan dan burung garuda namun tidak ada cecek sawut atau cecek gori. Pengisian motif berupa cecek garis-garis atau cecek pitu. Detail cecek batik ala Pekalongan ini sangat menonjol sehingga garis pembentuk ornament motif terbentuk dari cecek-cecek pula. Salah satu merk batik halusan asli Pekalongan yang terkenal dengan permainan cecek adalah Oei Tjow Soen. b. Motif Batik Jlamprang Salah satu nama motif batik Pekalongan adalah Jlamprang yaitu motif batik berbentuk geometris. Motif ini dipengaruhi syiar agama Islam yang menghindari ornament berbentuk makhluk hidup. Namun adapula ahli sejarah yang berpendapat bahwa motif Jlamprang dipengaruhi kebudayaan Hindu Syiwa. c. Motif Batik Liong Motif Baju Batik Pekalongan sangat ...
Sebenarnya tidak ada sejarah yang pasti mengenai batik. Namun keindahan batik ini kabarnya sudah ditorehkan sejak 2000 tahun silam di Timur Tengah, Asia Tengah, dan India. Di peradaban mesir kuno, teknik membatik digunakan untuk membungkus mumi dengan kain linen. Kain linen ini dilapisi cairan lilin, kemudian digores dengan benda tajam semacam jarum atau pisau untuk menorehkan motifnya. Mumi yang telah diberi corak dengan teknik membatik. Kemudian kain dicelup ke berbagai cairan pewarna seperti darah atau abu. Selanjutnya, setelah warna tersebut meresap maka kain linen ini direbus untuk melunturkan lilinnya. Sehingga bagian yang tidak terlapisi oleh lilin akan berwarna sesuai pewarnaan, sedangkan bagian yang terlapisi lilin akan berwarna dasar kain. Pada Jaman Dinasti Tang (tahun 618-690) di Cina, teknik seperti ini juga sudah dijumpai. Bahkan pada jaman Dinasti Sui (tahun 581-618) teknik ini sudah dipraktekan lho. Karena Cina adalah bangsa pedagang yang berkeliling du...
Komentar
Posting Komentar